Beberapa tahun silam, pemilik perusahaan penjualan langsung menghubungi saya karena menghadapi masalah. Bisnisnya tidak mengalami kemajuan, ia lantas mengundang saya ke acara tahunan Retret Kepemimpinan untuk kembali memotivasi para pemimpinnya.
Saya sangat bersemangat menghadiri retret karena diadakan di tempat eksotis, dan bahkan semakin bersemangat ketika tiba di resor mewah itu. Salah satu Keuntungan bisnis penjualan langsung adalah mengunjungi lokasi-lokasi yang memesona
Saat membahas bisnis, saya meminta semua pemimpin mengungkapkan target mereka setahun ke depan. Kebanyakan target yang diutarakan sama sekali tidak menginspirasi, dan banyak pemimpin kesulitan menentukan target yang nyata. Mereka terus-menerus memiliki target yang sama. “Tujuan saya adalah membantu tim bertumbuh.”
Membantu orang lain bertumbuh bukanlah target melainkan strategi. Membantu orang lain mencapai target adalah cara kita mencapai target sendiri. Keinginan kita terwujud dengan membantu orang lain memperoleh keinginannya.
Semua orang mendengarkan dengan tekun ketika setiap pemimpin bergiliran mengutarakan pendapat. Di ruangan itu, semua peserta kurang bersemangat dan antusias.
Saya mempersilahkan pemimpin paling senior untuk menyampaikan target dan berharap wanita itu akan maju dan memberi contoh. Tapi ia hanya melambaikan tangan pada peserta lain dan berkata, “Target saya hanya membantu Anda sekalian. Itulah yang ingin saya pelajari.”
Masalah pun teridentifikasi. Semangat pemimpin top ini sudah padam dan wanita yang tidak menginspirasi itu mempengaruhi seluruh kelompok kepemimpinan. Jadi tak heran perusahaan mengalami stagnasi.
Saya tahu apa yang dia dapatkan. Namanya tercetak di pelat mobil mewah yang di parkir di depan hotel, dan ia berkeliling dunia atas biaya perusahaan. Sebagai pemimpin berpenghasilan tertinggi, ia menikmati seluruh imbalan yang dihadiahkan perusahaan. Tapi wanita ini sudah kehilangan semangat.
Ketika saya menanyakan target pribadinya, ia mengulang jawaban yang sama,”Sejujurnya, semua Keinginan saya sudah tercapai. Target saya adalah membantu para pemimpin lain bertumbuh.
Bagaimanapun, saya harus membuka penyumbat berupa kelalaian yang menyendat roda perusahaan. Saya berusaha memancingnya mengungkapkan masalah yang bersifat lebih pribadi. Setelah berpikir sejenak, ia hanya mengatakan, “Saya perlu melakukan sesuatu di halaman belakang rumah kami.”
Ucapannya terdengar tidak menginspirasi, tapi hanya itulah pintu masuk saya untuk memecahkan masalahnya. “Apa yang hendak anda lakukan?”
“Begini, kami punya rumah pertanian yang dikelilingi pepohonan.”
Salah satu pemimpin nimbrung, “Pasti sangat bagus,” dan setiap orang mengiyakan.
Pemimpin ini bisa membeli barang apapun. Tapi kami belum bisa segera membahas masalahnya.
“Ceritakan tentang halaman belakang Anda,” saya memancing.
“Kami ingin membuat taman.”
“Anda sudah punya rencana?”
Ia mengedik. “Sepertinya saya ingin meluaskan Patio. Mungkin hingga sepanjang rumah.”
Mulai ada kemajuan.
“Ide yang bagus sekali,” saya memuji.
Saat itulah saya melihat binar di matanya. “Yang sangat ingin saya lakukan adalah mengganti semua jendela dengan pintu Prancis, agar kami bisa keluar ke Patio dari ruangan mana pun.”
Saya mulai membayangkan pasti itu. “Pasti sangat menyenangkan,” kata saya. Semua orang tentu ingin bisa mengakses patio dari ruangan manapun dan menikmati sinar matahari, bukan?
Matanya semakin berbinar-binar saat targetnya mulai nyata.
“Dan saya ingin punya dapur di luar ruangan dengan seluruh perlengkapannya. Ada pemanggang dan pembakar, jadi kami bisa menjamu para tamu sepanjang tahun…”
Ia kini sangat bersemangat. “Dan meja saji yang sangat besar sehingga kami bisa menghidangkan semua makanan di luar ruangan.”
Suasana di ruangan pun menjadi bersemangat. Kini, ia seolah tak mau berhenti membagikan keinginannya.
“Dan pemanggang pizza. Jika kami punya pemanggang pizza, kami bisa mengadakan pesta pizza.”
Saya bisa membayangkannya. Semua peserta juga bisa membayangkannya. Nyala api kecil, aroma pizza yang dipanggang, saat-saat yang menyenangkan…
“Kita bisa mengadakan pertemuan tim di luar ruangan.”
Semangat di ruangan itu pun bergelora. Semua orang seolah berada di patio dan mereka terinspirasi.
Kita sedang menentukan aturan pertama kepemimpinan penjualan langsung agar menjadi pemimpin yang menginspirasi, Anda harus terinspirasi.
Kita memang harus senantiasa bersyukur atas segala hal, tapi para pemimpin tidak pernah berpuas diri. Saat Anda disemangati target-target Anda, semangat Anda akan menggelorakan semangat orang lain. Para pemimpin menginspirasi banyak orang karena mereka terinspirasi!
Setelah kita membuka penyumbat, target-target pun mulai mengalir. Setiap pemimpin ingin ber kesempatan lagi berbagai target. Ada yang membuat kita sedih. Kita punya kerabat yang terlilit utang, suami nekat keluar dari pekerjaannya. Ada pula yang membuat kita bahagia. Berbelanja sambil bersukaria!
Rasanya emosional serta menggairahkan, dan memberi gambaran pelatihan berikutnya. Akhir pekan Itu, tujuan saya adalah menghidupkan kembali pertumbuhan perusahaan, dan imbalannya berupa umpan balik bahwa roda perusahaan kembali berputar.
Salah satu kegembiraan terbesar Anda adalah membantu orang lain menetapkan dan mencapai target-targetnya, tapi Anda tidak boleh kehilangan semangat untuk menentukan dan memenuhii target Anda.
(dari buku be a direct selling superstar, Marry Christensen)